Myhafiezers
Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-efek-hujan-di-blog.html#ixzz2SBfrRADJ

Rabu, 01 Mei 2013

Raditya Dika "Author of Kambing Jantan"


Raditya Dika



name :  Dika Angkasaputra Moerwani Nasution
born : in Jakarta, Indonesia
gender :male
influences : david sedaris, jerry seinfeld, tina fey, tim o brien, woody allen
member since : June 2


BIOGRAFI

Dika Angkasaputra Moerwani Nasution atau lebih dikenal dengan panggilan Raditya Dika, lahir di Jakarta, 28 Desember 1984 adalah seorang penulis buku-buku jenaka asal Indonesia. Tulisan-tulisannya berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Tulisan Raditya bisa digolongkan sebagai genre baru. Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi. Bisa dibilang Raditya bukanlah seorang penulis biasa, karena gaya menulisnya unik serta pemberian judul bukunya yang sebagian besar memakai nama binatang.



Raditya mengawali keinginannya untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya setelah memenangi “Indonesian Blog Award” dan Ia juga pernah meraih pengharagaan dari Indosat yang bertajuk “The Online Inspiring.” Dari pengalaman itulah ia akhirnya mencoba untuk menawarkan tulisan di blognya ke beberapa penerbit untuk di jadikan buku. Sempat ditolak namun akhirnya tulisannya itu di terima oleh sebuah penerbit bernama Gagasmedia.

Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005), sebuah buku yang menceritakan kehidupan sehari-hari Raditya yang ditampilkan dalam format diary. Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari sebuah blog terdahulu milik Radith, kambingjantan.com yang sekarang menjadi radityadika.com. Karya kedua yang berjudul “Cinta Brontosaurus” yang diterbitkan pada tahun 2006. Buku keduanya ini menggunakan format cerpen dan mengisahkan tentang perjalanan cinta Radith yang selalu kurang beruntung. Buku ketiganya berjudul “Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa” (2007). Buku ketiga ini mengisahkan tentang pengalaman-pengalaman anehnya. Kemudian disusul dengan buku keempatnya yang berjudul “Babi Ngesot : Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang” yang terbit pada April 2008.

Karyanya yang selanjutnya yaitu “Marmut Merah Jambu” terbit tahun 2010. Kali ini Dika lebih menceritakan asam manisnya perjalanan cintanya. Baru pada akhir Desember 2012, Ia mengeluarkan karyanya yaitu “Manusia Setengah Salmon”. Kali ini isi novelnya bertemakan tentang perpindahan. Baik itu pindah rumah sampai ke pindah hati. Layaknya seekor ikan salmon, manusia harus selalu berani pindah. Anak sulung dari lima bersaudara itu menambahkan, dalam buku terbarunya itu ia juga masih menceritakan soal keluarganya yang “ajaib”.

Raditya sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama. Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu Ia pakai. Semua judul bukunya mengandung nama binatang. Bagi Raditya, ini adalah nilai jualnya. Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Menurut Raditya, ini adalah risiko masuk dalam genre baru. Raditya kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola demi mempromosikan bukunya. Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Raditya, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Bagi Raditya hal ini memang sudah lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.
Selain menulis ia juga seorang aktor, film pertamanya adalah “Kambing Jantan The Movie” yang ceritanya diangkat dari novel pertamanya. Ia juga menulis skenario untuk film “Maling Kutang.” Bukan hanya itu, Raditya yang gemar mencoba hal baru juga pernah memandu sebuah program yang bernama TARUNG di Kompas TV. Ia berkeliling Indonesia mempelajari seni bela diri tradisional di berbagai daerah sampai bertarung dengan jawara-jawara setempat. Raditya Dika juga sudah pernah mempresenteri program Provocative Proactive di Metro TV.

Tak hanya itu, beberapa tahun terakhir Raditya Dika juga semakin dikenal dalam dunia Stand Up Comedy. Saat ini, Raditya Dika adalah nama dengan pengaruh terbesar dalam Stand Up Comedy di Indonesia. Radiya dengan cepat menyebarkan stand up comedy . Untuk saat ini, Radit adalah orang yang pernah benar-benar belajar tentang Stand Up Comedy. Saat dia kuliah di Australia, dia pernah ikutan seperti short course tentang Stand Up Comedy. Bahan tersebut membuat dia jadi sumber ilmu yang tepat untuk siapapun yang ingin belajar.

Pria yang memiliki dua juta lebih followers di twitter ini meski sukses di karir, namun sayangnya ia tak begitu sukses di dunia percintaannya. Ia selalu gagal termasuk dengan Sherina, seorang mantan penyanyi cilik Indonesia. Sampai sekarang, Ia belum ada rencana untuk menikah. Pria ini memang tak mau buru-buru soal jodoh karena takut salah memilih pasangan. Namun di sisi lain, lantaran dirinya merupakan anak sulung dari lima bersaudara, orang tuanya pun kerap menyuruhnya untuk segera mengakhiri masa lajang. Menepis rasa galaunya soal pasangan, Raditya pun kini lebih menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan dan pekerjaan. Kini penulis yang telah menyelesaikan program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia ini sekarang telah menjadi direktur dan pemimpin redaksi di penerbit buku Bukune.

KATA-KATA  RADITYA DIKA "AUTHOR OF KAMBING JANTAN"

Di kutip dari akun sosmed @radityadika

Karena kita seperti belalang, tahu bahwa untuk mencintai seseorang, butuh keberanian.



Apa yang salah dari orang yang terlalu dalam sayang sama orang lain?



Orang yang jatuh cinta diam-diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tidak tersampaikan


Tidak ada yang bisa menghilangkan rasa selai kacang seperti cinta yang tak terbalas.


Jika cinta bisa membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta yang tak terbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi


Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yg pas


“kita bakalan kayak gini terus”. Janji yang terkadang gak bisa ditepati


Belalang sembah jantan berani mati demi cinta.


Ferret. “Mereka mati gara-gara jomblo”
(Ferret betina itu jika tidak kimpoi pada musim kimpoi, mereka akan kelebihan hormon yg dapat menyebabkan mereka mati)


Burung lovebirds, burung ini setia sama satu pasangan selama hidupnya
(Burung ini cuma menikah satu kali, jika salah satu pasangan mereka mati, maka yang lain akan setres terus tidak lama bakal nyusul mati juga)


Pacaran pada dasarnya punya risiko: ngambek, marah, dan akhirnya diselingkuhi, dan patah hati.


Seperti marmut yang tidak tahu kapan harus berhenti berlari di roda yg berputar.




kepada kamu

Dengan penuh kebencian
Aku benci jatuh cinta
Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak
selalu menebak-nebak
Aku benci deg-degan menunggu kamu online . 
Dan di saat kamu muncul, 
aku akan tiduran tengkurap, 
bantal di bawah dagu, 
lalu berpikir, 
tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, 
di seberang sana, 
bisa tertawa. 
Karena, kata orang, 
cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. 
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, 
menghapusnya, 
memikirkan kata demi kata. 
Aku benci ketika jatuh cinta, 
semua detail yang aku ucapkan, 
katakan, 
kirimkan, 
tuliskan ke kamu menjadi penting, 
seolah-olah harus tanpa cacat, 
atau aku bisa jadi kehilangan kamu. 
Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. 
Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. 
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? 
Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, 
atau ada maksud lain, 
atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, 
menjalar ke sekujur tubuh, 
dan aku merasa pasrah, 
gelisah. 
Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, 
tanpa harus tidur. 
Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, 
saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. 
Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, 
aku tidak bernapas, 
aku merasa canggung, 
aku ingin berlari jauh. 
Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…, 
tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, 
Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,
harus dimentahkan oleh hati yang berkata, 
Jangan hiraukan logikamu.
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. 
Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, 
kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, 
bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. 
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. 
Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; 
di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan
aku takut sendirian


- Gue gak pernah ngerti sama diri gue sendiri kenapa terkadang sebuah hal yang (kayaknya) kecil bisa begitu jadi besar buat gue. Bisa ngebuat gue kecewa, dan gue gak pernah ngerti kenapa kekecewaan ini bisa berubah seperti kanker yang menyebar dan menggerogoti perasaan gue sendiri… lama-lama ngebunuh dari dalam… dan mati. Gue gak pernah mengerti bagaimana harus mensiasati ini. Gue gak pernah ngerti kenapa buat gue, what has done yah done.. the damage has been done, and nothing we can do about it. There is absolutely nothing we can do about it. Kenapa? Kenapa gue gak bisa membuat semua ini seolah gak nampak, dan jalan terus. Kenapa? Kenapa? Kenapa gue harus membuat semua hal sempurna?

- Kalau yang namanya kesempurnaan itu gak ada, dan kita terus mengejar kesempurnaan, apa gue berarti mengejar sesuatu yang tidak ada? Dan kalau yang namanya memaafkan itu berarti melupakan, bagaimana cara melupakan sesuatu yang telah kita maafkan? Bahkan jika hal tersebut tidak seharusnya terjadi?

- Bagaimana kita tahu apa yang pilih itu “benar”? Bagaimana kita tahu apakah kita akan bahagia dengan pilihan kita. Aksi kita. Konsekuensi kita. Relativisme dalam contoh yang paling sempurna. Filsafat katanya bisa membantu kita memecahkan permasalahan-permasalahan dalam hidup, tapi yang ada justru pertanyaan satu mengikuti pertanyaan lain
 0

7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar